Mahasiswa UNS Ajak Masyarakat Pacitan Aktif Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos

Struktur Organisasi

Mahasiswa program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Sebelas Maret (UNS) 172 bekerja sama dengan masyarakat Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur untuk mengoptimalkan pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos. Para mahasiswa mengajak masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam proyek ini.

Dhea Cahya Nabila, penanggung jawab program dari mahasiswa KKN UNS 172, menjelaskan bahwa Desa Watukarung adalah sebuah desa pesisir yang mayoritas penduduknya adalah nelayan. Meskipun demikian, sektor pertanian juga memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat desa ini.

“Desa ini menghadapi berbagai tantangan dalam pengelolaan tanah, sumber daya, dan sampah rumah tangga. Inilah mengapa sosialisasi tentang pertanian organik dan pembuatan pupuk dari sampah rumah tangga sangat penting,” kata Dhea Cahya Nabila dalam keterangan tertulis yang diterima.

Untuk membantu masyarakat di Desa Watukarung, tim KKN 172 UNS (Universitas Sebelas Maret) akan menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan tentang metode pertanian ramah lingkungan dan manajemen sampah yang lebih efektif. Kolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pacitan akan membantu mengubah desa ini menjadi lingkungan yang bersih dengan pengelolaan sampah yang baik. Diharapkan program ini juga memberikan manfaat tambahan bagi masyarakat.

Program ini bertujuan untuk mengurangi sampah rumah tangga dan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos yang berkualitas menggunakan metode biopori dan pembuatan pupuk organik cair (POC) dari fermentasi urin kambing. Masyarakat Desa Watukarung sangat antusias dengan program ini dan aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa KKN. Selain belajar cara membuat komposter dari bahan daur ulang, mereka juga mempelajari teknik yang benar untuk memisahkan sampah organik dan anorganik serta terlibat dalam proses pengomposan untuk menghasilkan pupuk kompos yang berguna bagi pertanian mereka.

Sebagai mahasiswa KKN, salah satu tugasnya adalah memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pertanian organik dan manfaatnya bagi lingkungan. Kami juga mengajarkan cara membuat pupuk kompos melalui metode biopori yang sederhana namun efektif. Dengan begitu, tanah dapat ditingkatkan kualitasnya dan penggunaan pupuk kimia dapat dikurangi.

Sebagai upaya untuk mendukung kelompok tani di Desa Watukarung, mahasiswa KKN membagikan 150 bibit tanaman tahunan. Tindakan ini bertujuan untuk mendorong masyarakat agar mengembangkan pertanian organik di lahan mereka sendiri. Dengan adanya bibit ini, diharapkan akan membantu meningkatkan kesadaran dan ketertarikan masyarakat terhadap pertanian organik serta meningkatkan produksi pertanian secara berkelanjutan.

Mahasiswa yang terlibat dalam program KKN UNS 172 yakin bahwa “Kampanye Zero Waste” akan memberikan manfaat besar bukan hanya untuk desa tempat tinggal mereka, tetapi juga untuk masyarakat di daerah lain. Selain itu, ini juga diharapkan dapat menginspirasi orang-orang untuk secara aktif terlibat dalam pengelolaan sampah organik dan memanfaatkannya sebagai pupuk kompos. Dengan partisipasi semua pihak, kita dapat bekerja sama dan saling berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang bersih, hijau, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.